Kamis, 02 September 2010

Penampakan Wajah di Mars

HiRISE mengungkap penampakan wajah Mars yang diambil satelit Viking 1 milik Amerika Serikat pada 25 Juli 1976. Penampakan itu memicu ribuan teori konspirasi. HiRISE menunjukkan wajah manusia di Mars adalah bukit batu besar di tengah gurun pasir.

Gambar yang dihasilkan HiRISE adalah foto terdekat dari obyek fenomenal itu. HiRISE mengambil gambar tersebut dari satelit Reconnaissance yang mengorbit 300 kilometer di atas Mars -- jauh lebih dekat dari posisi tahun 1976, 1.873 kilometer.
Subhanallah .. Allah Maha Besar bisa menciptakan penampakan wajah ini.


sumber : VIVAnews.com

Penampakan 'Mata Banteng' di Planet Mars

Sebuah penampakan 'mata banteng' di Planet Mars dikirim ke Bumi dari kamera berteknologi tinggi milik Badan Antariksa AS, NASA yang mengorbit di planet merah itu. Foto kawah yang tak biasa ini diambil oleh kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) yang dipasang pada satelit  Mars Reconnaissance Orbiter.


 Foto ini dirilis NASA baru-baru ini. Meski sebenarnya Mars Reconnaissance Orbiter memotret kawah unik itu pada 9 Juli 2010 lalu. Lokasinya di 46,6 derajat lintang dan 194,9 derajat Bujur Timur pada permukaan Mars.

Kini tugas para ilmuwan untuk mengungkap apa sebenarnya yang menyebabkan adanya tonjolan di pusat kawah Mars.  Apakah itu merupakan produk lapisan bawah permukaan Mars atau tercipta akibat dampak tubrukan. 

"Tubrukan di lapisan Mars bisa diakibatkan material kuat atau lemah, misalnya kaya es dengan tidak non-kaya-es, menghasilkan terasering seperti yang terlihat antara lubang bagian dalam dan bagian luar," tulis Sarah Milkovich, anggota tim sains HiRISE di University of Arizona, seperti dimuat Space

"Sublimasi yang merata dan erosi periglacial bahan es yang kaya terbuka di bagian dalam kawah dapat menjelaskan mengapa tonjolan itu relatif sedikit melenceng, tidak tepat di tengah, dari teras dan tepi kawah yang lebih besar," tulis Milkovich.

Tonjolan di tengah kawah 'mata banteng' juga bisa dijelaskan dengan teori bahwa itu adalah dampak tubrukan. 


sumber : VIVAnews.com

Senin, 16 Agustus 2010

Gawat, Bumi Terus Memanas




Washington- Bumi terus memanas. Bulan lalu merupakan Juli kedua terpanas sepanjang masa. Sejauh ini, 2010 terus mengukuhkan diri menjadi tahun terpanas dalam sejarah.

Secara global, temperatur rata-rata di bulan Juli adalah 16,5 derajat Celcius, berdasarkan keterangan Pusat Data Iklim Nasional di AS. Sebelumnya bulan Juli 1998 merupakan masa terpanas sepanjang sejarah yang dimulai satu abad lalu.
Periode Juli Januari ini merupakan 7 bulan pertama yang paling panas sepanjang sejarah dengan rata-rata temperatur 14,5 derajat Celcius. Di posisi kedua adalah masa Januari-Juli tahun 1998.

Laporan ini muncul setelah satu bulan dunia mengalami keadaan ekstrim yaitu banjir, kebakaran, es yang mencair dan kondisi yang sangat panas. Ilmuwan atmosfer telah menunjukkan kekhawatiran sangat tinggi soal pemanasan global. Tapi tekanan politis dan argumen sengit soal perubahan iklim telah memperlambat pengembangan solusi.

Pusat data mencatat kondisi La Nina muncul di bulan Juli lalu, akibat pendinginan air di Laut Pasifik. Ini akan menjadi musim dingin terakhir kali pada belahan bumi bagian utara pada 2010-2011.
Di sisi lain, kabar ini bisa menjadi berita buruk bagi Teluk Meksiko karena La Nina cenderung mengakibatkan lebih banyak badai.

Untuk di Amerika Serikat, wilayah yang sangat panas dan menyebabkan berbagai kehancuran adalah kota di wilayah timur laut termasuk Washington, Atlantic City, Hartford dan Connecticut. Hanya wilayah Montana, Idaho dan Texas yang memiliki temperatur di bawah normal dalam satu bulan.

Hujan yang terjadi di seluruh Amerika Serikat, berada sangat jauh di bawah kondisi normal dengan peringkat sekitar 10% selama kurun waktu 1895-2010.